Powered By Blogger

Selasa, 18 Februari 2014

ISO 8586 #newthingsiknow

Saat ini saya baru masuk ke dunia IT perbankan. Banyak hal yang mesti saya pelajari disini. Sebelumnya saya selalu bergelut dengan tools-tools open source, sekarang dihadapkan dengan tools-tools enterprise yang mewah. 
Hari ini saya baru tahu bahwa komunikasi universal dalam sistem yang terjadi pada dunia perbankan menggunakan sebuah standar yang bernama ISO 8586. Terdapad 128 data element yang didefinisikan pada ISO 8586. Masing - masing memiliki ketentuan konvensi yang telah disepakati bersama. 
Untuk saat ini saya baru tahu itu saja. Kedepannya apa lagi yang akan ditemukan? Keep looking foward.

Rabu, 09 Januari 2013

berbagi snippet coding #newthingsiknow

 
Sebagai seorang praktisi teknologi sistem informasi. Berbagi potongan kode pemrograman merupakan hal yang sering terjadi. Berbagai media untuk mengirim kode pun kita lakukan. Mulai dari berbagi file dengan ekstensi bahasanya, semisal *.php atau *.java, copy paste langsung di text chat semisal yahoo messenger atau FB, atau menuliskannya di notepad. 

Beberapa cara tersebut saya lakukan sampai beberapa hari yang lalu rekan saya membagi contoh programnya melalui cara yang berbeda. Cara yang benar - benar efektif dan tidak saya pikirkan sebelumnya. Yaitu dengan cara meng-copy paste-kannya ke pastebin.com ! Hasilnya rapih dan ada angka line baris yang memudahkan kita membaca kode.

Ternyata ada cara yang simple, dari dulu saya kemana aja. -_-"

Selasa, 07 Agustus 2012

Teori X, Y, dan Z McGregor

Sebelumnya saya telah pernah mendengar teori X dan teori Y dari McGregor dari kuliah Prinsip-prinsip manajemen. Dari teori tersebut menjelaskan prinsip sederhana dalam memperlakukan dua tipe pekerja. Yang pertama, pekerja bertipe Y adalah tipe manusia yang positif. Tipe ini sangat antusias dan proaktif dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Ia adalah orang-orang yang telah menemukan passion di dalam pekerjaan mereka sehingga mengerjakan segala sesuatunya dengan sepenuh hati.

Lain halnya dengan pekerja bertipe X. Pekerja dengan tipe ini adalah mereka yang terjebak dalam rutinitas yang tidak disenanginnya. Mereka bekerja dengan perasaan malas dan tertekan. Orientasi bekerja mereka adalah bagaimana menghindarinya sebisa mungkin, tetapi tetap mendapatkan upah bulanan. Maka perlakuan dari dua tipe pekerja ini pun tentu berbeda. 

Namun kemarin pada saat mata kuliah Semester Pendek yang saya ambil. Yaitu mata kuliah manajemen proyek, saya baru tahu ternyata ada pengembangan dari teori dari McGregor ini. Yaitu ditambah dengan teori Z. Apa itu teori Z? Sederhananya teori Z adalah tambahan dimana perusahaan sebagai subjek yang memmiliki nilai positif kepada karyawan. Disini perusahaan yang memiliki loyalitas terhadap karyawan-karyawannya. Perusahaan yang memberikan layanannya kepada karyawan agar ia berbetah-betah bekerja dan berkarya.

Dari pengalaman saya bekerja, terbersitlah sebuah pemikiran. Bahwa memang seharusnya untuk menciptakan pekerja berkualitas bertipe Y seharusnya sebuah perusahaan menerapkan teori Z terlebih dahulu. Perusahaan tidak hanya memberdayakan karyawannya, tetapi juga mengkayakan (dari segi finansial maupun intelektual, soft skill dan hard skill) para karyawan. Selain empowerment keluar, karyawan mendapatkan enrichment kedalam.

Memang tidak semua karyawan yang akan beralih menjadi pekerja bertipe Y semua setelah perusahaan menerapkan teori Z. Namun setidaknya hal tersebut menjadi lingkaran positif yang akan memberikan sinergi positif antara perusahaan dan pekerja. Apa yang kita lihat sekarang ini, demo pekerja dan buruh pabrik, aksi mogok kerja dan lain sebagainya adalah akibat diterapkannya ekonomi kapitalistik dan liberalistik dalam dunia bisnis. Sehingga menafikan peran karyawan yang juga turut andil dalam memajukan perusahaan.

Buat para pengusaha (buat saya sendiri juga), mari buat ekosistem bisnis yang adil dan berkemakmuran dengan menerapkan teori Z. Insya Allah rezeki yang barokah akan terus mengalir dan berlipat-lipat karena telah memberikan manfaat terhadap sesama. :D

Referensi Lain: 

Selasa, 26 Juni 2012

Trade-Off menjadi Freelancer

Hampir sebulan ini saya sedang mengerjakan project freelance pertama saya. Yaitu membuat web e-commerce tanpa CMS. Membuatnya benar-benar dari awal. Walau terbilang project bernilai kecil dan sederhana, namun ternyata cukup memakan waktu juga dalam pengerjaannya.

Menjadi seorang freelancer tidak semulus yang diperkirakan. Ketika sudah terjun didalamnya maka kita menemu berbagai hal yang sebelumnya tidak terpikirkan. Apa saja hal-hal yang menjadi keuntungan dan kerugian seorang freelance, dari hasil pengalaman berikut penjabarannya:

Keuntungan
1. Waktu berada ditangan anda, bukan ditangan orang lain. Ya, sama seperti pengusaha lainya. Menjadi seorang freelancer tidak tergantung pada sekat-sekat waktu yg diciptakan oleh Undang-Undang ketenagakerjaan. Masuk jam 8 pagi, pulang jam 5 sore. Anda bebas memilih waktu bekerja anda sendiri. Dapat memilih kapan waktunya berlibur dan kapan waktunya bekerja keras. Waktu kerja standart yg telah di tetapkan adalah 40 jam seminggu. Seorang freelancer bisa memiliki jam kerja kurang dari itu atau bahkan 24 jam sehari/7 hari per minggu.

2. Self-Branding. Semakin kita ekspert di bidang yang kita geluti, maka akan semakin tinggi nama kita di mata orang lain. Awal kita mungkin menaruh harga yang kecil untuk mencari reputasi dan kepercayaan dari client. Namun ketika self-branding sudah terbentuk kita memiliki kekuatan untuk mengatur harga, sesuai kapasitas diri yg telah kita jual. 

3. Networking Luas. Bertemu banyak orang adalah opportunity yang tidak bisa diremehkan sedikit pun. Dalam pertemuan dengan banyak orang, maka akan membuka kesempatan yang lebih luas. Nama anda akan disebut-sebutkan dari mulut-ke-mulut. Opportunity semakin luas, rejeki semakin banyak.

Kerugian
1. Ketidakjelasan pemasukan bulanan. Apalagi di awal. Hal ini yang cukup memberatkan adalah saat anda baru pertama kali mencari klien. Anda belum memiliki reputasi apa-apa, sehingga trust yang anda miliki kecil. Pada akhirnya anda rela membanting harga agar bisa mendapatkan client.

2. Walau bekerja di kamar, anda akan di cap sebagai pengangguran. Ya ini yang saya rasakan juga, orang tua saya belum mengerti apa yang saya kerjakan. Jadi saat saya bekerja keras di depan laptop setiap hari.  Yang ada di dalam pikiran mereka adalah "main laptop terus seharian". Apapun yang dilakukan di depan laptop, orang tua saya selalu bilang "main". Laptop adalah mainan. Kebanyakan bermain sama dengan pengangguran. haha

3. Client mengusik setiap saat. Tidak ada yang membatasi anda dengan client. Client bebas menghubungi anda kapan saja, meminta apa saja, mengoreksi pekerjaan anda, bahkan memaki-maki pekerjaan anda bila memang pekerjaan kita cukup mengecewakan di mata mereka. Bahkan sekarang, weekend saya kadang tersita untuk bertemu dengan client. Harus SIAGA terhadap product (Siap, Antar, Jaga).

Itulah pengalaman saya saat mencoba mencari pekerjaan freelance. Namun harga paling berharga dari itu semua adalah pengalaman. Pengalaman mengayakan, menguatkan, mencerdaskan, dan membuat kita lebih bijak untuk mengambil langkah kedepan. Feel the experience. Anda tertarik menjadi seorang freelancer? :)

Jumat, 25 Mei 2012

Challenge + Appreciation. Key for making an addictive apps.

Apa yang anda rasakan ketika anda telah mengikuti suatu ujian test tertulis. Tapi di awal diberitahukan bahwa ujian tersebut bukan untuk mengukur apa-apa, ujian tersebut tidak akan mengeluarkan nilai yang menjadi barometer kepahaman anda tentang sesuatu. Intinya ujian tersebut tidak ada tujuannya, tidak mengeluarkan nilai apa-apa, dan tidak berarti apa-apa setelah anda menyelesaikannya. Apa perasaan anda? Ada perasaan aneh bukan? Ada perasaan sia-sia. Dan jika tetap disuruh mengerjakan ujian tersebut, bisa saya tebak, anda akan mengerjakannya secara asal-asalan, tidak antusias, dan malas-malasan. Mengapa? Karena anda membutuhkan appreciation setelah anda melakukan challenge. Tantangan tanpa apresiasi akan hambar, tanpa gairah, tanpa antusiasme. 

Begitulah sifat dasar manusia. Dalam teori motivasi, Maslow menempatkan kebutuhan penghargaan pada urutan ke empat. Teori XY dari Douglas McGregor mengatakan, untuk manusia bertipe Y, pendekatan yang seharusnya dilakukan adalah dengan memberikan challenge  dan appreciation yang seimbang. Lalu apa hubungannya dengan membuat aplikasi? Mungkin itu pertanyaan yang ada dalam benak anda sekarang.

Saya sudah menyukai video game sejak kecil. Console pertama saya adalah SEGA Mega Drive 32 Bit. Bersama teman sepermainan saya suka berlomba-lomba dalam mengumpulkan score permainan dan memamer-mamerkannya kepada yang lain. Dan itulah kunci yang membuat kami jadi candu terhadap games kala itu, ingin memainkannya lagi dan lagi. Video games berinteraksi dengan kita, bahwa disetiap level yang semakin sulit akan ada "hadiah" yang semakin menarik pula. 

Kita lihat game-game populer saat ini, Angry Birds misalnya. Score dihitung dengan bintang, jika 3 bintang bersinar, berarti kita telah melewati hal tersebut dengan sempurna. Banyak juga benda-benda dan level-level tersembunyi yang membuat kita penasaran ingin menguaknya. Jangan ragu untuk submit high score anda untuk diketahui oleh semua orang. 

Bulan Desember 2011 kemarin saat saya posting tulisan di blog wordpress. Muncul notifikasi seperti ini: 

Penambahan yang terlihat sederhana, namun sentuhan yang dibuat wordpress ini cukup memotivasi kita untuk lebih sering lagi menulis.  

Kemudian saya juga baru mencoba web yang sangat menarik. Beralamat di codecademy.com. Dan saya sangat kagum, web ini berhasil mengubah paradigma coding yang sulit dan membosankan menjadi sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Interaktivitas yang dibangun dalam web ini membuat kita ingin terus menyelesaikan semua course yang ada. Dengan mekanisme point dan achievement kita bisa melihat perkembangan belajar kita. Disini konsep challenge + appreciation memainkan perannya. 



Kisah sukses aplikasi bernama Instagram juga secara tidak langsung menerapkan konsep ini. Orang memilih filter, memfoto objek, kemudian mempublishnya dalam jejaring sosial. Tujuannya apa? Apalagi kalau bukan appresiasi. Dan hal itu yang membuat para penggunanya pun ketagihan menggunakan aplikasi ini. Agak keluar topik sebentar, artikel ini sangat menarik untuk dibaca:
  1. instagrams ceo had no formal programming training hes a marketer who learned to code by night. (Tidak memiliki basic Computer Enginerring, belajar otodidak, namun bisa membuat aplikasi keren.)
  2. Sorry, But the Lesson of Instagram Is Not: Teach Yourself to Code and You, Too, Can Get $400 M. (Memang tidak hanya kemampuan programming, kemampuan marketing juga sangat berpengaruh besar dalam cerita kesuksesan Instagram.)
Itulah sekilas tentang challenge and appreciation. Konsep yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari - hari maupun dalam sebuah aplikasi. Pada setiap tantangan yang datang kepada anda, jangan lupa untuk selalu mengapresiasinya. :)  





Minggu, 22 April 2012

Integrasi XAMPP 1.7.7 dengan PostGreSQL 9.1 pada Windows XP

 +




Prakondisi:
  • Download the latest XAMPP here
  • Download the latest PostGreSQL here
  • Download phppgAdmin here
Kemarin saya mencoba-coba bagaimana caranya mengintegrasikan XAMPP dengan database PostGreeSQL. Sebagaimana yang telah kita ketahui, bundle default DBMS dari XAMPP adalah MySQL bukan PostGreSQL. Jadi untuk menyatukan kedua perangkat tersebut, kita harus mengerjakannya sendiri. Setelah googling, akhirnya saya menemukan tutorial dari 2 blog orang Indonesia, yaitu:
  1. Mengintegrasikan XAMPP dan PostGreSQL di Windows (http://blogs.itb.ac.id)
  2. Integrasi XAMPP + PostgreSQL + PHPPgAdmin (http://ganjarramadhan.wordpress.com)
Terima kasih kepada author kedua blog tersebut, karena diantara minimnya resource tutorial dari dalam negeri, blog tersebut sangat membantu. Namun setelah mengikutinya, tidak semulus yang dibayangkan. Saya menemukan berbagai bug/error yang membuat saya bingung. Mungkin karena kurang detailnya tutorial yang diberikan. Maka saya coba membuat tutorial versi saya sendiri, semoga bisa membantu anda semua. Selamat menyimak :)

1. Install XAMPP. Biasanya secara default XAMPP akan membuat data di directory C:\XAMPP

2. Install PostGreSQL. 
  • Jangan lupa, PostGreSQL kita taruh di dalam directory yang sama dengan XAMPP. Jika barusan XAMPP anda di install di C:\XAMPP maka pastikan PostGreSQL berada di C:\XAMPP\PostGreSQL.
  • Tuliskan password untuk user db. (jangan lupa untuk mengingat passwordnya.)
  • Jalankan [START] [All Programs] [PostGreSQL 9.1]

  • Klik kanan pada [Servers][PostGre 9.1][Connect] kemudian masukan password yang tadi sudah dituliskan.


  • Klik kanan [Login Roles], pilih 'New Login Role', ketik role name: admin. Pada tab [Role Privileges] pilih 'Superuser', kemudian klik OK



  • Cari File  php.ini, di  C:\xampp\php\php.ini, kemudian cari baris ";extension=php_pgsql.dll" hapus tanda ‘;’ nya sehingga hasilnya jadi "extension=php_pgsql.dll"


3. Deploy PhpPgAdmin
  • Ekstrak dan copy PhpPgAdmin kedalam folder C:\XAMPP\phpPgAdmin
  • Edit file config.inc dalam directory  C:\XAMPP\phpPgAdmin\conf\config.inc

           $conf['servers'][0]['desc'] = 'PostgreSQL';
           $conf['servers'][0]['host'] = 'localhost';
           $conf['servers'][0]['port'] = 5432;
           $conf['servers'][0]['sslmode'] = 'allow';
           $conf['servers'][0]['defaultdb'] = 'postgres';
           $conf['servers'][0]['pg_dump_path'] = 'C:\xampp\PostgreSQL\9.1\bin\pg_dump.exe';
   $conf['servers'][0]['pg_dumpall_path'] = 'C:\xampp\PostgreSQL\9.1\bin\pg_dumpall.exe';
  • Edit file httpd-xampp.conf pada directory C:\xampp\apache\conf\extra
Alias /phppgadmin "C:/xampp/phpPgAdmin/"
<Directory "C:/xampp/phpPgAdmin">
AllowOverride AuthConfig
Order allow,deny
Allow from all
</Directory>

Script diatas dituliskan diantara tag <IfModule alias_module> </ifModule>. Agar tidak membingungkan berikut screenshotnya

  • The last but not least, coba Apache XAMPP-nya di restart. Kemudian buka browser dan masukan URL http://localhost/phppgadmin. Kalau berhasil, maka seharusnya tampilannya akan seperti ini

  • Selesailah sudah proses penyatuan cinta dua insan ini, eh, maksud saya penyatuan DBMS dalam platform XAMPP ini. 

TROUBLESHOOT
Setelah mengikuti dengan saksama tutorial diatas ternyata kamu masih menemukan pesan error ini saat menjalankan XAMPP kamu lagi:




Jangan panik, jangan frustasi. Saya pun mengalami hal serupa. Cara penanggulangannya adalah dengan memindahkan file LIBPQ.dll yang berada di directory C:\xampp\PostgreSQL\9.1\lib ke dalam directory C:\xampp\apache\bin. Pesan error tersebut muncul dikarenakan server apache kamu kekurangan file yang diperlukan dalam mengenali postgreSQL. 

Menurut pengalaman saya, ada 3 file yang harus di copy ke C:\xampp\apache\bin yaitu:

  • libpq.dll
  • libiconv-2.dll
  • libintl-8.dll
Yah, demikian tutorial dari saya kali ini. Semoga ada manfaatnya. Jika kamu punya masalah/ troubleshoting yang berbeda dengan kasus diatas. Jangan sungkan-sungkan di share, mari kita cari solusinya bersama-sama..hehe.. 
Salam.....





Rabu, 18 April 2012

multiply: blog yang berubah jadi portal e-commerce



Saya mengenal multiply semenjak SMA, yaitu sekitar tahun 2005. Saat itu saya diberikan tugas oleh guru komputer untuk membuat sebuah blog pribadi. Dulu saat diberikan tugas seperti itu pun saya sama sekali tak terbayang, seperti apa wajah blog yang sesungguhnya. Ternyata untuk mendapat pandangan utuh tentang segala sesuatu, seseorang harus mencoba langsung, mempelajari tata caranya, melakukan kesalahan, dan mencoba lagi. Teori dan cerita orang tak akan pernah mengutuhkan pemahaman kita tentang sesuatu. Yang dibutuhkan adalah pengalaman dari diri sendiri.

Akhirnya jadilah blog pertama dalam hidup saya, hehe. di apipe.multiply.com (namanya alay, maklum waktu itu masih remaja :p).  Ya waktu itu multiply lebih terkenal dari blogger maupun wordpress (setahu saya, soalnya guru komputer saya tersebut nyaraninnya pun buat pakai multiply). Dulu multiply bebas banget download lagu, karena dia punya fasilitas untuk mengupload lagu-lagu dan secara terbuka bisa diunduh. 

Baru-baru ini pun (sekitar Januari 2012, multiply membuka kantor di Jakarta) multiply pun mengubah arah bisnisnya di Indonesia dengan menjadi portal e-commerce, lebih dari sekedar blog. Pertama saya mencobanya ternyata "wow". Multiply benar-benar merubah fungsi webnya. Di awal kita diberikan pilihan untuk bertransaksi dengan rekening bank, saat ini baru tersedia dua, BCA dan Mandiri. Kemudian setelah blognya jadi kita bisa meng-customize listing produk kita. Biaya shiping dari JNE dan pos Indonesia juga sudah terintegrasi disini. Sebenarnya, multiply jadi mirip Content Management System semacam prestaShop, osCommerce dan sebagainya. Yang jadi perbedaannya adalah, multiply memudahkan kita untuk langsung menggunakan layanannya tanpa perlu harus mengcustomize sendiri, beli hosting dan domain sendiri, lalu promosikan web kita sendiri.

Karena kemudahan yang diberikannya tersebut, sepertinya multiply ingin mengambil profitnya dari setiap transaksi yang terjadi dalam layanannya tersebut. Semacam pajak lah kalau boleh saya bilang. Selain dari pengenaan pajak di tiap transaksi, profit didapatkan dari layanan iklan yang disediakannya. Kita bisa membuat iklan dari listing produk yang kita buat dengan jangka waktu tertentu. Multiply mengkalkulasikan seberapa banyak target pasar yang bisa diraih dalam jangkan waktu tersebut. 

Kabar gembiranya, pengenaan pajak dari transaksi untuk saat ini masih gratis sampai Juni 2012 nanti. Jadi buat kamu yang ingin coba-coba layanan dari multiply ini bisa menggunakan kesempatannya sampai Juni 2012. Saya juga buat, tapi masih kosong, baru kemarin saya buatnya. Bisa sahabat kunjungi di tokoafif.multiply.com . Kalau info-info terbaru mengenai Multiply di Indonesia beritanya bisa di ikuti di http://indonesia.multiply.com 



Mungkin segitu dulu info dari saya, mari lanjut oprek-oprek lagi.. 
Salam.. :)